Karya :
FERMI ANGGELIA P 9A
Namaku
Andre, Aku sekarang masih duduk di bangku kelas 1 SMP, Aku tinggal di Desa
Sukabumi bersama ayah dan ibu. Pada malam hari aku bersama keluarga makan
bersama sama, Setelah itu Ibu mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat
isya dirumah dan waktu itu Aku berhalangan untuk sholat. Tiba tiba saat aku
melewati kamar Ibu Aku tidak sengaja melihat Ibu sedang menangis setelah sholat
isya. Dan aku pun mengahmpirinya dan bertanya "Ibu, mengapa
menangis?" Ibuku menjawab "Ibu ngak apa- apa kk" "masak sih
bu pasti ibu ada apa- apa sampai ibu menangis" ucapku, Ibu lalu memegang
erat ku dan memelukku "Ibu ndak apa- apa kk nak, tenang aja". Suatu
malam itu Aku pun masuk ke kamar untuk beristirahat karna besoknya Aku harus
sekolah. Aku terbangun jam 05.00, Aku langsung bersiap siap untuk berangkat ke
Sekolah, sebelum aku berangkat sekolah aku sarapan dulu dan Ibu sudah
menyiapkan nya Aku sarapan bersama Ayah karena ibu tidak mau ikut untuk sarapan
bersamaku dan Ayah, Ibu langsung mencuci baju dan membersihkan rumah.
Pulang Sekolah
"Assalamualaikum"
Aku masuk ya, Aku melihat Ibu tertidur di depan TV sepertinya ibu kecapekan,
terlihat dari wajah dengan keringat yang menetes. Oh sudah pulang? Tanya Ibu dg
kaget " Iya bu" ucapku lngsung menuju kamar untuk berganti pakaian,
Aku melihat di meja makan sudah banyak makanan sepertinya belum ada yang makan
karna nasi dan lauk pauknya masih utuh. "Nak, kamu cepat makan" ucap
Ibu " Iya bu" ucapku, "Ibu belum makan ya?" tanyaku pada
ibu "Ibu sudah makan kk tadi" jawab ibu dg kata halus dan lembut. Aku
pun melanjutkan makan dg lahap dan aku berhenti sejenak ketika ibu melihat ku
dg senyuman "makanlah nak, Ibu sudah makan kk tadi" ucap Ibu
"Baiklah bu" jawabku dan Aku melanjutkan makan.
Ketika malam sudah menghampiri, Aku selalu
melihat Ibu setelah sholat menangis, Aku juga tidak tau apa penyebabnya. Ketika
aku menanyakan soal itu Ibu tidak pernah menjawab, ia hanya menjawab dg
senyuman manis. Pada suatu itu Aku pun menghampiri Ayah dan Aku bertanya
"Ayah, mengapa ibu selalu menangis setelah sholat?" "semua
wanita memang begitu nak, menangis tanpa alasan yang jelas", hanya itu
jawaban yang diberikan oleh Ayah. Aku pun pergi ke kamar untuk beristirahat,
dan pada suatu malam itu Aku bermimpi dan bertanya pada Tuhan "Ya Allah,
mengapa wanita mudah sekali untuk menangis?" dalm mimpinya tuhan menjawab
"saat kuciptakan wanita, aku membuatnya menjadi sangat utama kuciptakan
bahunya agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu
itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang
tidur".
Pada pagi hari Aku seperti biasa setelah
sarapan langsung pergi sekolah. Setelah pulang sekolah aku tidak pulang kerumah
dulu Aku ingin menemui Pak ustad dan ingin menceritakan mimpi ku tadi malam,
"Assalamualaikum, Pak ustad" ucapku "Waalaikumsalam, Ada yang
bisa saya bantu?" jwb Pak ustad "Iya Pak saya ingin menceritakan dan
bertanya" ucapku "Iya nak, silahkan" "Mengapa wanita mudah
sekali menangis Pak?" tanyaku "Owh, wanita mudah sekali menangis itu
sudah terbiasa, karna dia dia dijadikan Tuhan sangat utama dan tuhan pun
memberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari
rahimnya, walau seringkali pula ia kerap menerima cerca dari anak- anaknya,
wanita diberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan dan pantang
menyerah, wanita pun diberikan kesabaran untuk merawat keluarganya walau letih,
walau sakit, walau lelah". Jawab Pak ustad "Terima kasih ya Pak"
ucapku " Sama sma nak, semoga bermanfaat" jawab pak ustad.
Setelah aku menemui Pak ustad aku langsung
cepat" pulang kerumah karna pasti ibu kwathir dg ku.
"Assalamualaikum" ucapku selama beberapa menit aku menunggu jawaban
dari ibu tapi tidak ada aku pun langsung masuk saja kerumah dan tiba tiba aku
melihat ibu tergeletak di ruang dapur dia pingsan Aku kaget dan bingung harus
bagaimana Ayah pun tidak ada di rumah karna Ayah sedang kerja "Tolong
Tolong Tolonggg" ucapku sambil mondar-mandir dan menangis kebingungan, dan
tetanggaku mendengar suaraku meminta tolong dan dia membantuku untuk membawq
kerumah sakit. Dan sesampainya disana dia ditangani oleh dokter Aku sangat
kwathir pada Ibu, aku hanya menangis dan berdoa yang terbaik untuk ibu. Setelah
bebarapa lama aku menunggu ibu diluar ruang Dokter pun keluar dan berbicara kepadaku
"Nak, sebaiknya ibu mu jangan terlalu kecapekan, Ibumu pingsan karna
kecapekan"ucap Doker "Iya Dok, saya akan menuruti perkataanmu itu
Makasih ya Dok". Aku pun langsung ke ruang Ibu dan menemuinya aku
memeluknya dg erat air mata pun menetes "Ibu, jangan terlalu kecapekan ya
aku tidak mau ibu sakit" ucapku ibu hanya tersenyum melihatku dan
berkata"tolong rawat aku ya nak sampai ibu sembuh" "iya bu,
pasti aku merawat ibu sampai ibu sembuh". "Tapi aku sekarang pulang
dulu ya Bu kasian Ayah dirumah mencari kita" ucapku "iya nak
pulanglah saja dulu,ibu baik-baik saja kk"ucap ibu.
Pada saat aku tiba dirumah, aku
beristirahat sejenak dan tiba tiba Ayah pulang dan aku membilangi Ayah kalau
ibu dirumah sakit. Setelah Ayah berganti baju Aku dan ayah pergi ke rumah sakit
untuk menengok ibu, Aku melihat ibu menangis dan aku tidak ingin bertanya karna
ibu pasti akan menjawab sama seperti lalu- lalunya. Sholat Ashar pun telah tiba
aku langsung sholat di masjid rumah sakit aku memohon agar ibu sembuh dan sehat
lagi dengan tetesan air mata, "mengapa kamu menangis Nak?" ucap
seseorang nenek "Ibuku sedang sakit nek dan ibu juga sering menangis aku
tidak tau penyebabnya" jawabku "Ibumu sering menangis itu sudah biasa
Karna ibumu wanita, seorang wanita diberikan air mata agar dapat mencurahkan
perasaannya agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan hanya inilah kelemahan
yang dimiliki wanita walaupun sebenarnya air mata ini air mata kehidupan, jadi
kamu jangan durhaka pada ibumu sayangi dia seperti ibumu menyayangimu dan rawat
ibu mu seperti ibumu merwatmu dari sejak kecil sampai saat ini dan jangan
sia-siakan ibumu jika masih ada" ucaap seorang Nenek "terima kasih ya
Nek" "sama sama" jawb Nenek.
0 Komentar "CERPEN "Tangisan Seorang Ibu""
Posting Komentar